buka-buka file lama, eh nemu tulisan tahun awal masuk kuliah :) dipost aja yaa... :D
Sudah
hampir tujuh tahun saya mengikuti proses tarbiyah seperti ini. Dimulai dari
mentoring, sampai liqo, semuanya butuh proses. Dan baru belakangan ini, saya
mengerti apa urgensi dari proses tarbiyah. Tidak saya sadari, ternyata proses
tarbiyah seperti ini tidak hanya untuk meningkatkan kualitas keilmuan kita,
terutama ilmu agama. Namun berfungsi juga untuk penjagaan antar individu. Kita
tahu, sekarang kita sedang hidup di zaman yang sangat memprihatinkan.
Kemaksiatan ada di setiap sendi kehidupan. Sangat sulit untuk menghindar,
apalagi memeranginya, karena hal-hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa di
tengah-tengah masyarakat. Namun, dengan adanya proses tarbiyah ini, saya merasa
ada yang mengontrol. Siapa itu?
Tarbiyah.
Salah satu bentuk penjagaan dari tarbiyah adalah penanaman idealisme. Dengan adanya idealisme. Kita akan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, berusaha menuju bentuk ideal. Otomatis, kita secara tidak langsung tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan atau agenda-agenda yang tidak mendukung jalan kita menuju ideal. Ini adalah bentuk pencegahan yang sangat efektif dan harus dimiliki oleh setiap individu.
Tarbiyah.
Salah satu bentuk penjagaan dari tarbiyah adalah penanaman idealisme. Dengan adanya idealisme. Kita akan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, berusaha menuju bentuk ideal. Otomatis, kita secara tidak langsung tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan atau agenda-agenda yang tidak mendukung jalan kita menuju ideal. Ini adalah bentuk pencegahan yang sangat efektif dan harus dimiliki oleh setiap individu.
Kemudian
bentuk penjagaan lain dari tarbiyah adalah hubungan antar individu. Penjagaan
kelompok. Kelompok-kelompok kecil yang kita miliki menjadi salah satu penjagaan
yang paling powerfull dalam proses tarbiyah. Dengan adanya pertemuan rutin,
kita akan merasa selalu diingatkan apabila melenceng dari koridor islam. Dalam
pertemuan tersebut, kita juga akan selalu diasah ruhiyahnya dengan taujih-taujih
robbani dari sang murobbi.
Setelah
itu, bentuk penjagaan yang lain adalah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu
pengetahuan, kita menjadi tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dan secara
sadar, kita akan berpikir beribu-ribu kali untuk melakukan sebuah kemaksiatan.
Dan beruntungnya, disetiap pertemuan rutin yang kita jalani, kita akan selalu
mendapat ilmu-ilmu yang pasti akan terasa manfaatnya.
Bentuk-bentuk
penjagaan itu sangat berguna untuk aktivitas kita sehari-hari. Dengan adanya
penjagaan itu, kita secara otomatis akan terkader dengan sistem yang ada,
pastinya dengan kesadaran penuh dari kita. Kaitannya dengan dakwah kampus,
dengan kita mengkader diri kita sendiri, kita sudah melewati satu tahap dakwah,
yaitu pengkaderan diri. Karena islam besar karena ilmunya yang benar dan
pembawanya yang baik. Maka apabila kita sudah baik, akan lebih memudahkan kita
untuk berdakwah di kampus.
No comments:
Post a Comment