Saturday, August 11, 2012

merapi oh merapi #4 (end)

melanjutkan merapi oh merapi #3


Perjalanan ke pasar bubrah tidak memakan banyak waktu, hanya beberapa menit saja kami sudah sampai pinggiran pasar bubrah. medannya juga tidak terlalu sulit

di pingggiran pasar bubrah ini terdapat monumen peringatan orang yang sudah meninggal yang terbuat dari batu-batu yang disusun runcing. dari sekitar monumen ini terlihat jelas pasar bubrah yang luas yang di latar belakangi oeh puncak merapi yang menjulang tinggi dan curam.

sebelum muncak, kami masak mie terlebih dahulu. aku mulai mengeluarkan rantang dan parafin. sedangkan mie dan air temanku yang mengeluarkan. setelah semua ada, kami merapat membentuk lingkaran di sekitar kompor, karena angin di sini sangat kencang, jadi api mudah mati.

masak-memasak berjalan lancar. kami memasak
4 mie goreng sekaligus. namun, ternyta kami sama sekali tidak membawa alat makan. hmmm... sendok garpu tak ada, gunting dan ranting tumbuhan pun jadi. haha... kami makan menggunakan gunting dan ranting tumbuhan yang ada di sekitar situ. hal ini memberikan sensasi tersendiri. :D entah, dulu guntingnya pernah untuk memotong apa saja, kami tidak peduli. yang penting sekarang makaaaaannnn....

setelah puas makan, kami melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi. puncak sudah di depan mata. walaupun sepertinya mustahil untuk dinaiki, tapi insyaAllah bisa.

sebelum naik ke puncak, kami turun ke pasar bubrah terlebih dahulu. sudah banyak doom yang berdiri di sana. para pendaki lain masih ada yang beristirahat, dan ada pula yang mau muncak saat itu.

medan menuju puncak dipenuhi krikil, pasir, batuan kecil dan besar. harus berhati-hati untuk melewati medan ini, karena apabila salah injak, kita bisa saja membuat batu yang kita injak berguguran, yang mana dapat membahayakan orang-orang di bawah kita. pun ketika kita menggugurkan batu karena salah injak, kita harus memberi tanda kepada orang yang ada di bawah kita dengan meneriakan "batu!!"

dari delapan orang rombongan, hanya tujuh orang yang naik ke puncak dan hanya enam orang yang sampai puncak. mas nuge tidak ikut naik karena sudah tepar, dan si dio tidak sampai puncak karena katanya "aku naik tiga langkah turun empat langkah". wkwkw... anda kurang beruntung.. haha...

kurang lebih satu jam, kami akhirnya sampai puncak. wuuuiiiiiih..... segala perasaan lelah, letih, pegal, linu, encok, terbayar sudah.... dari puncak kami dapat melihat kawah merapi. hmmm,,, harus berhati-hati di sini karena tidak ada pembatas di pinggiran kawah. jadi murni kesadaran kita.

agenda foto-foto menjadi agenda yang wajib dilaksanakan. berbagai pose kami lakukan mulai dari pose boyBEM, pose sok imut, pose berwibawa, pose sok keren, dan lain-lain. orang yang membawa kamera menjadi korban di sesi ini, karena tidak kebagian di foto. haha.. #pukpuk

setelah puas berfoto-foto, kami memutuskan untuk turun gunung. saat turun, agak mengerikan melihat ke bawah. awalnya masih agak takut-takut, namun akhirnya lari-lari juga. :D sesi paling seru adalah saat kami turun melewati jalan pasir yang berada diantara bibir kawah dan pasar bubrah. di situ kami lari sekencang-kencangnya, berguling-guling, salto-salto, meliuk-liuk, loncat indah, dan gooooooooollllllll........... <-- ini lebay banget sumppah (gak nyambung)

namun, ada kabar duka kawan-kawan, sepertinya handphone saya jatuh dan terkubur di sana.. T-T

ok lanjut..

Alhamdulillah perjalanan turun kali ini tidak banyak menemui kendala. hanya masalah handphone saja T-T... kami sampai di basecamp sekitar jam setengah dua belas siang dan langsung balik ke jogja :D

sampai di jogja, ada kabar yang mengagetkan teman2... ternyata, enam jam setelah kami pulang dari merapi, ada berita bahwa jalur pendakian yang kemarin kami daki ditutup sementara karena ada aktivitas vulkanik yang menyebabkan ada guguran pada bibir kawah.

dalam hati, kami sangat bersyukur karena kami sudah pulang. berarti Allah masih melindungi kami.. :)

semoga yang masih di sana, semuanya juga selamat.. amiin..

No comments:

Post a Comment